PENGUATAN ICARE: BRMP JATIM HADIRI WORKSHOP KM, PROCUREMENT DAN ESF SERTA STUDI KOPERASI DI SULUT
Manado, 8-9 Desember 2025 - Implementasi Program ICARE di berbagai daerah membutuhkan dukungan komponen pendukung yang kuat, mulai dari Pengelolaan Pengetahuan (Knowledge Management/KM), Pengadaan (Procurement), hingga Kerangka Lingkungan dan Sosial (Environmental and Social Framework/ESF). Untuk memastikan keselarasan tujuan dan pemahaman teknis antara World Bank, PMU, dan seluruh PIU, Tim PIU BRMP Jawa Timur mengikuti Workshop Knowledge Management (KM), Procurement, dan Penguatan Environmental and Social Framework (ESF) Program ICARE yang diselenggarakan di Hotel Grand Luley Manado, Sulawesi Utara. Kegiatan ini diikuti PIU dari BBP2MP dan PIU dari 9 Provinsi pelaksana ICARE
Pada sesi Knowledge Management (KM), tim World Bank menekankan pentingnya pengelolaan dan diseminasi pembelajaran dari seluruh lokasi ICARE untuk direplikasi di wilayah atau komoditas lain. Produk KM dapat berupa Success Stories, Juknis, Pedum, leaflet, database, hingga media visual seperti poster. Diseminasi dilakukan melalui berbagai platform seperti website, email, media sosial, podcast, study tour, hingga forum pengetahuan. KM yang berjalan baik akan memperkuat tata kelola, mempercepat pengambilan keputusan berbasis bukti, dan meningkatkan koordinasi lintas wilayah.
Di sisi lain, penerapan Environmental and Social Framework (ESF) juga menjadi titik bahasan utama dalam workshop. Mengingat semakin luasnya cakupan kegiatan ICARE, integrasi antara KM dan ESF diperlukan untuk memastikan konsistensi pedoman, pemutakhiran informasi, dan peningkatan kapasitas PIU dalam mengelola risiko lingkungan dan sosial. Pendampingan kepada PIU baru maupun lama menjadi krusial agar seluruh kegiatan tetap berjalan sesuai prinsip keberlanjutan.
Sebagai rangkaian kegiatan, peserta workshop juga melakukan kunjungan lapang untuk melihat langsung pembentukan dan penguatan koperasi di wilayah ICARE Sulawesi Utara. Kepala Balai Pertanian Sulawesi Utara menyampaikan bahwa komoditas utama ICARE di Sulut adalah kelapa dan jagung, dengan pembentukan 15 koperasi baru sejak tahun 2024. Rencana bisnis koperasi terus berjalan dan diharapkan menjadi inspirasi bagi PIU provinsi lain. Konsistensi pertemuan rutin, pelaporan kegiatan, serta kepatuhan anggota dalam simpanan wajib dan pokok menjadi dasar penguatan kelembagaan.
Kunjungan dilakukan ke Koperasi Produsen Makol Maju Bersama di Maumbi Jaga IV, Kecamatan Kalawat, Minahasa Utara. Melalui kegiatan ini, PIU BRMP Jatim mendapatkan pembelajaran berharga mengenai strategi pembentukan koperasi, penguatan kelembagaan, serta penerapan aspek ESF secara langsung di lapangan, yang diharapkan dapat mendukung implementasi ICARE di Jawa Timur secara lebih efektif dan berkelanjutan.
Manager ICARE menambahkan bahwa keberlanjutan kegiatan membutuhkan realisasi program di tingkat lapangan, termasuk strategi PIU Sulut dalam memperbanyak jumlah koperasi sebagai pusat pengembangan di kawasan 1.000 hektare. Aspek sosial, lingkungan, dan mekanisme mitigasi risiko juga menjadi perhatian penting dalam kegiatan penguatan koperasi.
Dalam sesi diskusi, berbagai isu diangkat, termasuk mekanisme pengaduan masyarakat, perlindungan dari kekerasan berbasis gender, hingga kejelasan status kepemilikan gudang koperasi. Konsultan PMU Jakarta mengingatkan pentingnya saluran pengaduan dalam Program ICARE, sementara konsultan pendamping menekankan perlunya dokumentasi setiap pertemuan dan peningkatan kapasitas kelembagaan anggota koperasi. Site Manager menyampaikan bahwa penanganan keluhan dan masukan selama ini difasilitasi melalui proses komunikasi antara fasilitator dan PIU.